kesalahan penerjemahan

Jangan sampai Dilakukan: Kesalahan Dalam Penerjemahan

kesalahan penerjemahan

Penerjemahan merupakan sebuah pekerjaan teknis yang membutuhkan kemampuan khusus seperti kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan mengerti konteks dari sebuah kalimat, mengetahui banyak kosakata, serta pengetahuan yang baik tentang struktur kalimat bahasa yang dituju. Tidak semua orang memiliki kemampuan ini, dan berikut merupakan kesalahan penerjemahan yang banyak dilakukan oleh penerjemah pemula:

1. Menggunakan struktur kata yang sama seperti bahasa sumber

Setiap bahasa memiliki struktur kalimat yang berbeda – beda. Misalnya, Bahasa Indonesia memiliki struktur kalimat S-P-O-K (Subjek – Predikat – Objek – Keterangan), dimana tatanan tersebut berbeda dengan Bahasa Korea yang memiliki struktur kalimat S-K-O-P (Subjek – Keterangan – Objek – Predikat). Hal inilah yang membuat para penerjemah harus teliti dalam menerjemahkan suatu bahasa ke bahasa lainnya. Kesalahan dalam penggunaan struktur kata dari bahasa sumber ke bahasa penerjemah biasanya berakibat fatal. Tentunya hal ini bisa dihindari dengan cara pemilihan kata dan frasa yang tepat untuk menerjemahkan bahasa sumber ke bahasa yang diterjemahkan, agar kalimat tersebut terlihat natural seperti bahasa sumbernya. 

2. Hasil terjemahan hiperbola / melebih - lebihkan

Wajar ketika seorang penerjemah pemula ingin memberikan yang terbaik ketika menerjemahkan sesuatu. Namun terkadang, seorang penerjemah pemula seringkali menambah – nambah konteks pada kalimat terjemahan yang tidak ada di dalam kalimat sumber. Selain itu untuk terlihat “lebih baik”, terkadang penerjemah pemula menggunakan kata – kata yang sulit dimengerti hanya karena ingin agar hasil terjemahannya terlihat lebih kompleks. 

Sebaiknya sesuaikan dengan konteks dokumen dan kebutuhan klien. Jangan menambah – nambahkan informasi yang tidak dimuat dalam dokumen sumber. 

3. Penggunaan kata kerja yang berulang

Penggunaan kata kerja yang berulang – ulang juga termasuk dalam kesalah umu dalam penerjemahan. Kenapa? Hal ini tentunya bisa membuat struktur kalimat menjadi tidak teratur dan tidak menarik untuk dibaca. Pastikan penggunaan kata kerja sesuai dengan frasa yang dipakai dalam bahasa terjemahan. Jangan memaksakan untuk menggabung dua atau tiga kalimat menjadi satu. Sesuaikan saja dengan gaya bahasa yang dipakai dalam bahasa terjemahan. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa kesalahan dalam menerjemahkan suatu bahasa ke bahasa lainnya justri terlihat pada hal – hal yang dianggap sederhana, namun ternyata kemampuan penerjemahan yang baik tidaklah dimiliki oleh semua orang. 

Apabila Anda merasa belum percaya diri dalam menerjemahkan dokumen dari atau ke bahasa asing, dan ingin mendapatkan hasil terjemahan yang akurat, berkualitas, dan dapat dipercaya, Kolektif Kata merupakan pilihan yang tepat. Kami memiliki tim penerjemah tersumpah maupun non tersumpah yang telah berpengalaman menerjemahkan banyak dokumen dari ratusan klien. Tim kami juga merupakan anggota resmi Himpunan Penerjemah Indonesia, jadi Anda tidak perlu khawatir dengan jam terbang penerjemah kami.