Dalam list dokumen pendaftaran ke universitas di luar negeri, permohonan berbagai jenis visa, sampai syarat pernikahan dengan WNA, seringkali mencantumkan keterangan bahwa dokumen yang tidak dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lain yang diakui oleh negara tujuan harus diterjemahkan ke dalam bahasa yang mereka akui. Biasanya term yang dipakai adalah “sworn translation” atau “notarized translation”. Di Indonesia secara umum keduanya merujuk pada istilah “penerjemah tersumpah”.
Namun apa itu penerjemah tersumpah? Apa perbedaannya dengan penerjemah yang tidak tersumpah?
Simak selengkapnya dalam artikel ini!

Wewenang penerjemah tersumpah
Seperti namanya, “penerjemah tersumpah” adalah seorang penerjemah yang telah diangkat sumpahnya oleh pihak yang berwenang, yang mana di Indonesia, sejak tahun 2022, pihak yang berwenang untuk mengangkat sumpah penerjemah adalah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, bukan lagi Gubernur Provinsi.
Pengangkatan sumpah ini tentu tidak dapat dengan mudah didapatkan. Seorang penerjemah harus lulus berbagai rangkaian ujian penerjemahan dengan standar kesulitan yang tinggi, terutama untuk penerjemahan jenis teks hukum.
Setelah diyakini memiliki kemampuan penerjemahan yang sangat baik lewat rangkaian ujian tersebut, maka hanya penerjemah tersumpahlah yang berwenang untuk menerjemahkan dokumen – dokumen resmi bernilai hukum seperti dokumen pribadi (KK, Akta Lahir, Ijazah, KTP, buku tanah, buku nikah, akta cerai, akta ganti nama, dsb.), dokumen perusahaan (NIB, SIUP, AMDAL, kontrak, dsb.), dan dokumen persidangan (bukti persidangan, putusan pengadilan, dsb.).
a. Bukti penerjemah tersumpah
Ketika sudah diangkat sumpahnya menjadi penerjemah tersumpah, mereka akan memiliki SK pengangkatan penerjemah tersumpah. Selain itu perbedaan paling jelas adalah pencantuman Affidavit, cap resmi, dan tanda tangan penerjemah tersumpah di hasil terjemahan mereka.
Salah satu cara yang dapat meyakinkan Anda sebelum menggunakan layanan penerjemah tersumpah, adalah dengan meminta contoh hasil terjemahan untuk melihat keberadaan ketiga poin tersebut (affidavit, cap, dan tanda tangan penerjemah).
b. Apakah penerjemah tersumpah bisa menerjemahkan semua bahasa?
Setiap penerjemah tersumpah diangkat sumpahnya sesuai dengan spesialisasi pasangan bahasanya masing – masing.
Contohnya seorang penerjemah tersumpah bahasa Indonesia ke Inggris, belum tentu berwenang untuk menerjemahkan bahasa Inggris ke Indonesia (dan sebaliknya). Namun ada juga penerjemah tersumpah yang memiliki wewenang untuk menerjemahkan bahasa Inggris ke Indonesia dan Indonesia ke Inggris.
Apa itu penerjemah tidak tersumpah?
Penerjemah tidak tersumpah adalah seorang penerjemah dokumen umum, seperti penerjemah naskah akademik, buku, PR release, artikel, annual report perusahaan, dsb. Biasanya penerjemah tidak tersumpah memilih untuk menerjemahkan dokumen – dokumen diluar teks hukum, sehingga sertifikasi yang biasanya diambil contohnya sertifikasi penerjemah teks umum yang diadakan oleh Himpunan Penerjemah Indonesia, atau sertifikasi penerjemahan oleh Lembaga Bahasa Internasional (salah satunya LBI UI), dsb.
a. Kapan hasil terjemahan penerjemah tidak tersumpah bisa digunakan?
Selama dokumen tersebut tidak digunakan untuk hal – hal yang sifatnya untuk urusan hukum, administrasi ke instansi pemerintahan, keimigrasian, dan tujuan resmi lainnya yang berurusan dengan pemerintah dan instansi resmi lain (baik di Indonesia maupun di negara tujuan), maka terjemahan tidak tersumpah/umum bisa digunakan.
Rangkuman perbedaan penerjemah tersumpah dan tidak tersumpah

Kapan Anda perlu hasil terjemahan penerjemah tersumpah? Sebuah studi kasus
Salah satu klien Kolektif Kata adalah seorang lulusan S1 yang ingin melanjutkan studi S2nya ke Spanyol. Untuk mendaftar ke universitas tujuan, calon pendaftar diminta untuk menyerahkan hal – hal berikut:
- Ijazah + sertifikat apostille
- SKCK + sertifikat apostille
- Curriculum vitae
Ijazah dan sertifikat apostille serta SKCK dan apostillenya harus diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah yang memiliki wewenang untuk menerjemahkan bahasa Indonesia ke Spanyol, karena kedua dokumen tersebut adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh sebuah instansi resmi dan akan digunakan untuk urusan administratif.
Sementara itu, karena curriculum vitae (CV) adalah riwayat diri yang ditulis oleh pelamar (bukan dikeluarkan oleh instansi resmi), maka dokumen tersebut bisa diterjemahkan oleh penerjemah umum/tidak tersumpah.
Semoga contoh studi kasus ini membantu Anda untuk menetapkan layanan penerjemahan yang Anda perlukan, ya!
Baca juga: translate ijazah ke bahasa Spanyol
Informasi Tambahan
a. Apakah hasil terjemahan tersumpah perlu dinotariskan lagi?
Secara umum biasanya tidak, karena hasil terjemahan tersumpah sudah memiliki nilai hukum. Legalisasi yang biasanya dilakukan terhadap hasil terjemahan tersumpah salah satunya adalah legalisasi Apostille (legalisasi satu pintu di Kemenkumham).
b. Tarif layanan penerjemah tersumpah
Tarif layanan penerjemah tersumpah tentunya beragam, tergantung dengan:
- Pasangan bahasa, contohnya penerjemahan tersumpah bahasa Indonesia ke Inggris berbeda tarifnya dengan penerjemahan tersumpah bahasa Indonesia ke Spanyol
- Tingkat kesulitan dokumen
Kesimpulan: Mana yang Harus Anda Pilih?
Bingung memilih penerjemah tersumpah atau tidak tersumpah? Perbedaannya terletak pada legalitas, jenis dokumen yang dapat diterjemahkan, serta penggunaannya.
Penerjemah Tersumpah diangkat oleh Kemenkumham dan berwenang menerjemahkan dokumen resmi seperti akta, ijazah, dan kontrak. Terjemahannya diakui secara hukum dengan affidavit, cap, dan tanda tangan resmi.
Penerjemah Tidak Tersumpah cocok untuk dokumen non-hukum seperti artikel, buku, atau laporan tahunan. Tidak ada tanda legalisasi tetapi tetap mengutamakan akurasi.
Pastikan Anda memilih layanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda! Hubungi Kolektif Kata sekarang untuk konsultasi dan mendapatkan layanan penerjemahan terbaik.